SEMARANG - Acara pelantikan tahun ini sedikit berbeda dari tahun
sebelumnya. Selain acara pelantikan, juga acara halal bihalal dan Rapat Kerja
(RAKER) kepengurusan untuk satu periode ke depan. Acara berlangsung di balai
desa Podorejo Ngaliyan Semarang, Minggu (1/7/2018).
Aji Yoga Anindita selaku ketua rayon terpilih menjelaskan bahwa untuk tahun ini, acara pelantikan dijadikan satu dengan acara halal bihalal dan raker dikarenakan efisiensi waktu di moment lebaran dan liburan semester.
Pengurus Rayon Ushuluddin Komisariat UIN Walisongo masa khidmat 2018-2019 dilantik secara langsung oleh sahabat Saddam selaku ketua
Pimpinan Cabang (PC) PMII Kota Semarang. Pelantikan pada tahun ini mengangkat tema “Membangun Integritas Struktural Kultural PMII guna Menciptakan Iklim
Kaderisasi yang Progresif”.
Aji menyatakan, agar pengurus rayon memiliki integritas
tinggi dalam memberikan kontribusi untuk rayon.
Acara dihadiri beberapa senior Pergerakan Mahasiswa Islam
Indonesia (PMII) seperti sahabat Imam Taufiq yang saat ini menjabat sebagai
wakil rektor dua UIN Walisongo Semarang, serta sahabat Zaenal Abidin selaku pengurus
biro keagamaan Pengurus Besar (PB) PMII.
Juga hadir perwakilan
pengurus Komisariat UIN walisongo Semarang, seperti sahabat M Badrudddin , Lela
Zumala selaku ketua Korps PMII Putri (KOPRI), ketua Pimpinan Cabang, sahabat M
Saddam Syaifurrijal, serta biro informasi dan komunikasi, sahabat Bima Sakti.
Sahabat Imam Taufiq menyampaikan dalam sambutannya
bahwasanya PMII perlu melakukan transformasi tertutup, tepat dan akurat dalam
rangka menyikapi isu-isu terkini. Hal yang paling diperlukan adalah pematangan
kader, karena kader adalah sosok yang telah terpilih. Kader is special
purposes, who aducated and tranformation.
Lebih lanjut sahabat Imam menyebutkan sesuai dengan tema, banyak hal yang perlu kita kolaborasikan dan menyamakan persepsi, transformasi menjadi begitu penting dikarenakan tantangan PMII saat ini cukup hebat. Era di mana orang-orang tidak butuh persoalan yang dogmativitas maupun normativitas, dan bagaimana kita mampu menanamkan ideologi dzikir,fikir dan amal shaleh di era sekarang.[Rep. Kh/Red. Kh]
Lebih lanjut sahabat Imam menyebutkan sesuai dengan tema, banyak hal yang perlu kita kolaborasikan dan menyamakan persepsi, transformasi menjadi begitu penting dikarenakan tantangan PMII saat ini cukup hebat. Era di mana orang-orang tidak butuh persoalan yang dogmativitas maupun normativitas, dan bagaimana kita mampu menanamkan ideologi dzikir,fikir dan amal shaleh di era sekarang.[Rep. Kh/Red. Kh]