(Trakteer: Diki Fiska Priadi) |
“PMII itu tiada, Ia hanya ada karena kita ada”
Semangat demikian tak lantas hanya sebagai wacana dan embel embel belaka bagi mahasiswa yang tergabung dalam PMII. Kontribusi yang diberikan dalam berbagai forum dan aksi nyata sebagai bukti gagasan dan komitmen kader PMII terhadap bangsa Indonesia.
Sepanjang sejarah perjuangan mahasiswa Indonesia, mulai dari perjuangan menuju kemerdekaan hingga masa reformasi kini sebagai bentuk konkrit peran mahasiswa Islam Indonesia. Perjuangan itu nyata, dan tidak pernah luput di dalamnya kolektifitas mahasiswa yang berideologikan Ahlussunah wal Jama'ah (Aswaja) dalam ikut serta perjuangan yang ada.
Hingga saat ini, PMII tetap eksis dalam memperjuangkan apa yang menjadi visi-misinya, keislaman dan keindonesiaan. Keislaman PMII merupakan khidmah pada agama dan keindonesiaan sebagai bentuk pengejawantahan atas kecintaan kepada bangsa dan negara.
Nilai-nilai keislaman dan keindonesiaan yang terangkum dalam ke-PMII-an, haruslah sama sama diwujudkan dalam bentuk konkrit laku kader PMII dalam setiap sendi kehidupan. Aswaja sebagai manhajul fikr wal harakah dan dengan Nilai Dasar Pergerakan (NDP) PMII adalah pengejawantahan keislaman dan keindonesiaan yang sudah sangat komperhensif. Tidak ada alasan bagi kader PMII yang sadar untuk selalu menyandarkan segala halnya kepada nilai nilai ke-Aswajaan.
Tujuan PMII untuk membentuk pribadi muslim Indonesia, mesti selalu menjadi acuan dalam kurikulum kaderisasi, baik dalam bentuk gerakan pengejawantahannya akan dilakukan secara masif dan bersama-sama, atau bahkan secara pribadi sekalipun.
Menjadi kader PMII adalah tanggung jawab besar dalam perwujudan segala nilai yang dikandungnya. Segala bentuk kajian ke-PMII-an yang pasti ideal dalam semua forum PMII mulai dari tingkatan kongres yang formal hingga perkopian-perkopian non-formal, harus selalu menjadi standar laku dalam keseharian.
Oleh karena itu, umumnya kader PMII mesti sadar bahwa segala bentuk lakunya dibimbing oleh nilai-nilai ke-PMII-an yang diyakininya sebagai jalan menuju kebenaran. Hidup dalam dekapannya merupakan sebuah keharusan, dan dalam hal itu, pengejawantahan nilai-nilai dalam kenyataan adalah tanggung jawab masing masing kader supaya dikemudian hari menjadi kader PMII bermanfaat bagi agama dan bangsa.
Selamanya Tangan Terkepal dan Maju ke Muka, Salam Pergerakan ✊🏻
[Sahabat Adika/ Pengurus Rayon]